Mar 13, 2008

1st Chapter: Lé Samsara

Chapter 1
Tests
Dee-Bay High School… pagi yang cerah…

“Hai, boleh kenalan ga? Nama kamu siapa? Aku Joanne”
“Halo, gua Nathalie.”
“Oiiii, si jabrikz, weitz.. ke mana aja, man? Makin ganteng aja…”
“… waduhh… tali sepatuku lepas…”
“Eh, nak, jangan lari – lari dulu. Sini mama suapin buburnya, belom abis.”
“Mama apaan sih? Ini udah di sekolahan, malu Ma...”

Begitulah keadaan di sekolah yang konon kabarnya peringkat satu nasional pagi itu. Ramai, bisa dibilang bising, tapi bukan gara-gara sekarang tempat itu berubah jadi pasar lho – biarpun sebenarnya cukup mirip karena banyak ibu – ibu berdatangan. Bedanya hanya ibu – ibu ini mengantar anak – anaknya, bukan untuk berbelanja. Pagi itu memang siswa-siswi baru Dee-Bay High School mulai masuk ke sekolah baru mereka. Biar pun biaya sekolah di situ konon mahalnya seamit-amit, tapi heran tuh, tetep aja orang berebut masuk situ. Memang kadang – kadang manusia sulit ditebak. Ngomongnya nggak punya duit untuk ini itu, berusaha menghindari bayar pajak, tapi tetap saja memasukkan anak ke sekolah yang mahal.
selengkapnya klik "Bab Pertama Kamu" pada menu di samping

3 comments:

  1. guys...
    ini novel based on true story loh.
    buat yang mau tau sisi lain kehidupan anak aksel yang konon katanya kuper, sombong, individualistis, menyia - nyiakan masa muda ato apalah, bisa baca chapter 1 ini.
    gak semua anak aksel kayak gitu, malahan banyak yang dodol dan cuma modal tekad yg kuat (baca: nekad) buat masuk kelas aksel.

    ps. untuk keamanan dan kenyamanan semua yang terlibat dalam novel ini, maka semua pake nama samaran (maksudnya biar guru2 itu gak marah ketika akhirnya para mantan murid 'mengaku dosa' soal gosip2 yg pernah mereka lontarkan dulu ^^)

    ReplyDelete
  2. Hai Fei! Oh, true story toh?! Pasti kamu itu si mama-mama yang nyuapin bubur, deh! Hehehe, becanda loh!

    Oh iya, buat memperkuat setting cerita kamu, tambahin informasi-informasi yang bakal bikin daya imajinasi pembaca ikut bermain dengan apa yang kamu mau, deh...

    Apalagi di paragraf pembuka, penting banget, tuh! Soalnya bisa nentuin pembaca bakal nerusin baca ke paragraf berikutnya atau nggak.

    Misalnya, kamu nulis:

    Dee-Bay High School… pagi yang cerah…

    Ini bisa diperkaya dengan penggambaran salah satu karakter yang kamu buat. Misalnya :

    Seorang laki-laki berambut jabrik berlari-lari sambil sesekali menyeka keringatnya. Padahal hari masih pagi! Nathalie pun tak kalah 'sibuk' dengan anak-anak lainnya di Dee-Bay High School: mencari teman-teman baru.

    Eh, itu contoh aja, loh! Gue yakin lo bisa bikin yang lebih bagus!

    Semangat yaa =D

    ReplyDelete
  3. wah ketauan deh kalo gw emak2 yg hebat.
    anak gw yg belom lahir aja dah bisa masuk sma ^^

    hmm... okay deh, val. ntar diberesin lagi.
    makasih ya sarannya...

    ReplyDelete