Jul 25, 2008

Puisi: Dia Dalam Perspektif Aku

Dia adalah dia yang muncul sebagai simbol kedewasaan.
Dia yang terlihat lemah secara fisik namun ternyata kuat secara batin.
Dia meronta-ronta, menolak menggebu-gebu pada ketidakwajaran.
Dia selalu menguatkan, tak sekalipun melemahkan.

Dia yang menolongku keluar dari liku labirin kehidupan.
Dia yang mengeluarkanku dari kuali-kuali kemunafikan.
Dia akan selalu menjadi dia, tak peduli seberapa keras kau atau mereka berusaha.
Kunamakan dia sebuah sikap.

Dia adalah dia yang tersipu malu saat pertama kali kami bertemu.
Dia yang tak pernah menjadi sempurna karena dia insan manusia.
Dia bukan mereka-mereka yang menjatuhkan, dia hanya ada satu di dunia.
Dia yang selalu kujaga.

Dia yang mengiringiku berjalan dalam labirin kehidupan.
Dia bagai penyeimbang saat kapal ku mulai oleng ke arah kiri.
Dia yang selalu ada saat suka maupun duka.
Kunamakan dia belahan jiwa.



poem by Rangga Pandu - Jakarta

0 comments:

Post a Comment