Mar 12, 2008

Book Club (versi anak ayam dan anak kambing)

Book club memang udah biasa. Tapi gimana kalo book club ini dilakukan oleh GagasMedia dan Bukune?

Dua redaksi yang tiap hari sibuk dengan naskah-naskah yang harus diedit ini melakukan book club setiap sebulan sekali, tepatnya di hari jumat, jam dua siang (kalo ngga ngaret. hehehehe).

Di book club, Gagas dan Bukune akan membahas sebuah buku yang judulnya merupakan hasil kesepakatan. Menurut hasil laporan, waktu yang dipergunakan dalam book club biasanya habis untuk membahas judul buku yang akan di bahas berikutnya (selain menyantap cemilan). Tapi, bukan berarti isi bahasannya ngga berbobot lho. Coba deh kalian bayangin: manusia-manusia yang tiap hari berkutat dengan editing buku harus membahas sebuah buku. Pasti komentarnya seru dan menarik. Selain sebagai ajang mengakrabkan diri (baca: bergosyip asik), book club juga berguna untuk menambah pengetahuan seputar editing.

Bulan Maret ini, buku yang akan dibahas adalah "Eleven Minutes" karya Paulo Coelho. Buku ini dibahas atas saran Windy. Entah bagaimana cara Windy menghasut anak ayam (Gagas) dan anak kambing (Bukune) sehingga mereka menurut (mungkin pemotongan honor? hehehehe).

Eleven Minutes ini bercerita tentang Maria, gadis asal Brazil yang memutuskan untuk menjual dirinya. Sebagai seorang pelacur, Maria ngga boleh jatuh cinta sama kliennya a.k.a om-om gatel yang menggunakan jasa pelacuran. Tapi nih, Maria ngga sengaja jatuh cinta sama salah seorang kliennya. Dan akhirnya .... (hehehehe, mendingan baca sendiri biar seru!)

Konflik, gaya penulisan, dan alur ceritanya akan dibahas dalam book club. Dan kami mau mengajak temen-temen untuk ikutan book club dengan cara posting melalui milis atau kasih aja komen di postingan-postingan tentang book club (untuk blog).

Kami tunggu partisispasinya, ya!

Have a great night and sweet dream.

2 comments:

  1. wah, ini buku kq pas banget ya?
    maksudnya gini. semalem tuh abis nonton FTV (yg gw lupa judulnya apa) soal kehidupan pelacur juga dan gw sempet mikir aja, gimana ya kalo suatu saat si pelacur itu jatuh cinta beneran ama client-nya.
    eh, ternyata sekarang malah book club nya tentang hal ini...
    mo cari bukunya ah...

    ReplyDelete
  2. pas banget nich..., coz aku dah baca bukunya (meskipun hanya minjem..he...he...)
    memang bener sich, aku juga steuju dengan kesimpulan gagas bahwa si pengarang tidak menunjukkan nilai positif dan negaifnya pelacuran. tapi malah yang aku tangkap hanya mengenai Cinta dan petualangannya (termasuk lika-likunya). Dan juga kekutan tekad seseorang untuk mencapai tujuannya.
    ceritanya teratur dan ringan sehingga enak untuk dipahami. pokoknya bagi yang doyan cerita romantis-romantis ini pas banget.

    ReplyDelete