May 28, 2008

Maunya Sih....

Kenapa ya naskah kita kok ditolak? Kayaknya kita udah nulis dengan sepenuh hati, berusaha teliti dan mengikuti bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan kalo kita taruh tulisan itu di blog personal kita atau memperlihatkannya pada teman-teman, komennya bagus-bagus tuh....
Ada apa ya? Apa yang salah dalam usaha dan tulisan kita?

Setiap harinya redaksi GagasMedia selalu mendapat naskah baru yang jumlahnya bertumpuk-tumpuk. Seluruh naskah itu, pastinya akan dibaca untuk mendapatkan naskah terbaik yang akan diterbitkan. Namun ternyata, ada hambatan yang dialami tim redaksi dengan naskah-naskah yang masuk itu. Ini nih bocoran dari komentar-komentar para editor tentang naskah yang masuk, dan semoga komentar mereka semakin memacu semangat kita untuk terus berkarya.
KOMENTAR ALIT
"Dari sekian banyak naskah yang masuk ke redaksi Gagas, memang terlihat ada keseragaman, baik dari tema maupun cara bercerita. Ya nggak salah juga, sih, tapi yang perlu diingat, kalau naskah kita menawarkan sesuatu yang berbeda, kesempatan untuk diterbitkan bakal lebih besar. GagasMedia sekarang lagi membuka kesempatan untuk naskah-naskah fiksi dan non-fiksi yang sesuai untuk kelompok pembaca 14-21 tahun atau 21-29 tahun. Naskah fiksi yang kita harapkan: temanya unik (misalnya tentang geng cewek atau tema pendidikan), karakter tokohnya unik dan kuat, setting nggak cuma tempelan, tapi juga memperkuat jalan cerita. Untuk non-fiksi, kita menerima naskah yang berhubungan dengan gaya hidup, pendidikan, pengembangan diri."
KOMENTAR NINISH
"Tema banyak yang sama, kurang variatif. Untuk penulis, sebaiknya survey dulu ke toko buku, kira-kira tema seperti apa yang belom banyak diterbitkan. Terus... aku mau naskah komedi yang udah jadi. Hihihi... Jadi tinggal baca, ya kalo perlu diedit ya dikit2 laah... Pasti senang dapet naskah kayak gitu. Nah ada tips nih... kalo mau bikin buku yang laku di pasaran amati aja buku yang laku, tinggal modifikasi... tapi tetap ngga bole plagiat yaa..."
KOMENTAR CHRISTIAN
"Ini dari desk Fiksi ya. Aku ngerasa naskah-naskah belakangan ini mirip satu sama lain. Baik tema, plot, sampe perumusan karakter. Agak mengkhawatirkan sih, soalnya kan itu malah mempersempit kans naskah itu terima. Naskah yang aku idam-idamkan itu tuh naskah yang bisa stand out secara isi. Maksudnya, si penulis udah punya gaya menulis sendiri, yang gampang membedakannya dengan penulis lain. udah gitu, kalo tema ceritanya unik dan nggak pasaran lebih bagus lagi. Perlu diingat juga kalau pasar selalu mencari buku2 bagus. so... apapun genrenya, pastikan naskah yang kamu kirim ityu bagus."
KOMENTAR RESITA
"Naskah yang masuk? Ehmm... semakin banyak. Pengennya sih ngedit naskah yang temanya menarik, tokohnya unik/berkarakter, settingnya bagus, gaya bahasanya pas ama isi cerita, pokoknya secara keutuhan tuh pas. Nah, tinggal siapin deh judul yang sesuai dengan isi cerita. Judulnya pun yang ‘catchy’. Sinopsis yang menjelaskan isi cerita pun dibuat detail (tidak berupa pertanyaan, seperti: apa yang akan terjadi dengan si tokoh A?).
KOMENTAR VALIANT
"Naskah yang masuk bikin gemes deh. Kelebihan dan kekurangannya tumpang tindih. Misalnya, dalam sehari ada dua naskah masuk. Yang satu temanya menakjubkan, tapi gaya bahasanya bikin bosen. Yang satunya lagi, gaya bahasanya begitu merangsang minat baca, tapi gaya justru temanya pasaran. Kalo kaya gitu, jadi pengen “ngawinin” dua penulis tersebut, biar punya tema dan gaya bahasa yang juara. Gue sih pengen dapet naskah yang —secara personal ya—naskah dengan karakter-karakter ajaib, tapi logis. Jadi, keanehannya bisa dipertanggungjawabkan. Kalo tema sih terserah, yang penting cara bertuturnya menggairahkan. Mau tau yang diminati pasar, sih, gampang. Liat aja rak best seller di toko buku terbesar yang tersebar dimana-mana. Tapi jangan terjebak dengan naskah best seller, dalam arti jadi plagiator. Bakal lebih spektakuler, kalo kamu justru jadi pembuat naskah best seller yang baru!"

0 comments:

Post a Comment