Aug 25, 2008

1st Chapter: Panggil Aku Cassanova

Panggil Aku Cassanova



18 Agustus 2007

Panggil aku Cassanova. Terlahir dengan penuh cinta. Dan kini, aku menuliskan hidupku untuk menertawakan diriku sendiri. Ya, sebut saja aku cassanova – pangeran cinta – yang dijuluki Master of The Art of Seduction. Voltaire, Goethe, dan Mozart adalah dewaku, kupuja di dalam alam pikirku.

Panggil aku Cassanova. Dan jangan samakan aku dengan narcissus yang pantas ditertawakan karena kebodohannya terlalu sempit memandang cinta. Ya, narcissus yang malang yang terlalu mencintai dirinya sendiri dan tak sempat memperhatikan Echo yang mencintainya. Dan jelas pula, aku tak mau tersiksa seperti Sisyphus, seorang raja yang rela menerima ‘cinta’ oleh sebuah batu yang terus dipanggulnya ke atas sebuah bukit yang nyatanya hanya untuk melihat batu itu kembali menggelinding – memohon untuk kembali dipanggulnya.

Panggil aku Cassanova. Sang Maestro Cinta. Bagiku, cinta adalah logika, tak perlu menautkan rasa di dalamnya. Nikmati saja selagi bisa. Buat apa mencinta jika hanya menyiksa? Buat apa cinta jika semua akan sirna? Aku hanya mencintai cinta yang wujud dalam nyata. Terucap ‘Tidak’ bagi cinta yang mengatasnamakan kuasa, apalagi yang mengatasnamakan Tuhan dan agama.


Selengkapnya klik 'Bab Pertama' pada menu di samping

7 comments:

  1. ini keliatannya bakal jd bagus. cassanova-nya akhirnya mati gak? heeheheh....

    ReplyDelete
  2. WoOoW! cAsSaNoVa!
    eh,Cassanova bknnya yg dlm bhs.prancis artiny playboy itu,bkn?
    keren sih idenya,karena bahasanya ketinggian agak2 ga ngerti. tpi,it's ok!

    ReplyDelete
  3. bagus banget!penuh makna dan yahuud....

    ReplyDelete
  4. bagus banget!penuh makna dan yahuud....

    ReplyDelete
  5. ehw...
    bahasanya tinggi...

    ReplyDelete
  6. hmmm...gak bosen tiap liatin kata-demi-kata...

    ReplyDelete