PULANG
Akhirnya aku tahu apa yang kuinginkan
Jawaban atas gelisahku
Makna dari tumpahan air mataku
Aku hanya ingin tempat pulamg
Rumah hangat yang menerimaku tanpa syarat
Tangan yang memelukku tanpa kuminta
Yang akan tetap menerimaku dalam tawa dan air mata
Aku hanya ingin hidup yang biasa
Bukan gelimpangan menyilaukan
Bukan kemeriahan dan pesta yang melenakan
Aku hanya ingin sebuah sudut damai
Tempat berpijak dalam kegamangan
Dan berpegang dalam kebimbangan
Aku telah mengarungi langit terlalu lama
Namun tak keberatan utnuk kembali mengepakkan sayapku
Tapi yang kuinginkan saat ini hanya memahami..
Bahwa ada tempat untuk pulang bagiku
Di hatimu
***
Puisi oleh Isyana Siregar
Jawaban atas gelisahku
Makna dari tumpahan air mataku
Aku hanya ingin tempat pulamg
Rumah hangat yang menerimaku tanpa syarat
Tangan yang memelukku tanpa kuminta
Yang akan tetap menerimaku dalam tawa dan air mata
Aku hanya ingin hidup yang biasa
Bukan gelimpangan menyilaukan
Bukan kemeriahan dan pesta yang melenakan
Aku hanya ingin sebuah sudut damai
Tempat berpijak dalam kegamangan
Dan berpegang dalam kebimbangan
Aku telah mengarungi langit terlalu lama
Namun tak keberatan utnuk kembali mengepakkan sayapku
Tapi yang kuinginkan saat ini hanya memahami..
Bahwa ada tempat untuk pulang bagiku
Di hatimu
***
Puisi oleh Isyana Siregar
sebuah kebisingan yang bernama kemunafikan akhirnya terbahasakan juga.
ReplyDeletetuhan inikah zaman ketika kekalahanku.
but, good
n keep writing
pena malam
thanks, pena malam....realy apriciate it...
ReplyDeleteisyana agustina siregar
Dahsyaaat !!
ReplyDeletePuisi indah dalam kesederhanaan
salam, EKA
@cerita eka: makasih buat apresiasinya....salam kenal juga ya...
ReplyDelete