Jan 26, 2008

Cara mencuri (hati) tanpa dosa

Mencari penerbit yang akan menertbitkan naskah yang kita tulis itu ibarat cari pacar.

Tip dan Trik
1. Tentukan si target
Tentukan, akan ke penerbit mana kalian mengirimkan karya.
2. Gali informasi tentang si dia (penerbit) sebanyak-banyaknya.
Kalau kita pengen PDKT sama seseorang, kita pasti cari tahu tentang dia sebanyak-
banyaknya kan? Nah, hukum ini juga berlaku di dunia penerbitan. Kalau seorang (calon)
penulis ingin menemukan penerbit yang tepat untuk mempublikasikan karyanya, maka ia
harus mengirimkan karyanya ke penerbit yang tepat pula. Misalnya: jangan mengirimkan
naskah Beternak Kambing Jantan ke GagasMedia!GagasMedia kan bukan penerbit
buku pertanian dan peternakan. Mengirimkan naskah kalian ke penerbit yang tepat, udah
memudahkan seperempat naskah kalian.
3. Lancarkan aksi PDKT
setelah mendapatkan info, sekarang saatnya rancang jurus jitu buat PDKT dan menarik
perhatiannya:
1. siapkan naskah sebaik mungkin. Ketik rapi, dan hindarkan menulis tangan. Jangan
mengirimkan naskah sepotong-sepotong atau tidak selesai, penuhi spesifikasi
naskah yang mereka minta. Dengan memenuhi syarat pengiriman naskah, paling
enggak naskah kalian udah bisa lolos ke tahap selanjutnya,
2. kemas dengan menarik. Jilid dengan rapi agar si editor mudah membacanya. Kalau
perlu beri sampul yang menarik sehingga naskahmu tampak menonjol diantara
ratusan naskah yang masuk,
3. sertakan sinopsis karya kalian. Kalau perlu beritahu mereka tentang keunggulan
naskah kalian sehingga layak diterbitkan. Ngga ada salahnya juga kamu memberikan
presentasi cara mempromosikan buku kalian kelak.
4. jangan lupa, sertakan data diri yang lengkap agar bisa dihubungi kapan pun oleh
penerbit. Kalau perlu sertakan juga alamat email, rumah dan telepon alternatif.
Ingat: ngga perlu mencantumkan nomor rekening bank kalian!
5. JUDUL itu penting banget. Editor suka ilfeel kalau ngeliat naskah ngga ada judulnya,
6. kalau perlu, kamu presentasikan langsung naskahmu ke penerbitnya. Datanglah ke
kantor redaksi, minta bertemu dengan editornya. Ingat jangan terkesan memaksa.
Bagaimanapun kerjaan sehari-hari editor cukup banyak. Menghadapi penulis yang
terlalu maksa dan terlalu pede kadang bikin editor ilfeel. Kunjungi editor pada waktu
yang tepat.
4. Tunggu jawabannya
Gebetanmu ngga bisa langsung ngasih jawaban saat itu juga. So, you should give him/ her
a time. Setelah kamu memasukan naskah, tanyakan kapan kamu bisa mendapatkan
jawabannya. Tunggulah jawaban dari penerbit dengan sabar. Jangan terlalu sering
merongrong. Kalau kalian terlalu ngebet sama jawaban, gebetannya bisa kabur bukan?
Tagihlah jawabannya sesuai waktu yang dijanjikan.
5. Jangan patah semangat kalau ditolak
Ditolak emang ngga enak rasanya. Tapi, kalian ngga boleh patah semangat. Tanyakan
pada penerbit alasan naskah kalian ditolak. Itu hak kita kok untuk mengetahui kenapa
naskah kita ditolak. Minta mereka menjelaskan. Kalau revisi dimungkinkan, cobalah
lakukan. Terus belajar! Biasanya, editor jadi hapal sama (calon) penulis yang terus-
terusan mengirimkan naskah meski ditolak. Dan ini membuat editor mengamati
perkembangan menulis kalian lho!


Selamat mencoba

5 comments:

  1. kalo aq oangnya g rapi gimana?
    hehehehe... becanda..
    mbak/mas yang terhormat (sok formal)
    aq pengen banget kirim karya..
    tapi jangan ditolak ya kalo sampe?
    hehehehehe..
    tenang aja aq g bakal maksa
    karena penolakan adalah satu jalan menuju penerimaan yang lebih baik..
    saloot for gagas media..
    greet penerbit..

    ReplyDelete
  2. kk redaktur...
    kalo saya kirim naskah bulan desember (dan dikirimin email dari mbak windy tgl 14 des 2007), kapan saya boleh nanyain gimana nasib naskah saya?

    ReplyDelete
  3. fei, kamu boleh telepon ke ima (skeretaris redaksi gagas) untuk nanya udah sampai di tahap mana naskah kamu diproses. ima memiliki semua data tentang naskah gagas dan udah sampai tahap mananya.

    buat cah ayoe,..., nduk, cah ayu, ini bukan msalah kamu rapi atau enggak. cuman supaya editornya nyaman aja baca. hehehehe. betul, penolakan itu cuman masalah proses. kan kitanya belajar bareng. keep writing! ditunggu naskahnya.

    ReplyDelete
  4. "2. kemas dengan menarik. Jilid dengan rapi agar si editor mudah membacanya. Kalau
    perlu beri sampul yang menarik sehingga naskahmu tampak menonjol diantara
    ratusan naskah yang masuk"

    Aku pernah kirim naskah ke penerbit and gak dijilid. Truz malah keterima. Aku jadi mikir, mungkin penerbit tertarik karena naskahku paling "menonjol" di antara naskah lainnya yah?...
    heheheuuuuu....

    ReplyDelete
  5. apa arti "kemas punya kita hingga MENONJOL diantara yang lain" ?
    apa yang harus saya tempelkan pada sampul agar ia MENONJOL ? hahak xD

    yaudah lupain... ^^
    intinya tu KESUKSESAN BUTUH PENGORBANAN men. Pengorbanan kita itulah yang akan dibayar kelak. Jangan terlalu berharap kesuksesan akan datang kalau kita belum berkorban ;)
    dan kalau naskah kamu belum terpilih, mungkin karena saingan kamu lebih berkorban. So don't give up ! :)

    *halah halah. sok motivator gw yah? haha xD

    satu lagi ! Jika kamu sudah mendapatkan kesuksesan, maka kamu jangan lupa BERKURBAN ! ;) Bagi nikmat kesuksesanmu itu kepada sodara sadulur kita yang tak mampu :) okeh okeh

    ReplyDelete