Aku pernah menulis
Jangan dibayangkan
Aku akan memberikan
Mungkin dia juga (pernah) menulis
Kadang aku merasa jika dia juga menaruh rasa yang sama. Dia mencintaiku lebih dari sahabat. Namun, sekian lama aku menantinya, tak pernah sekalipun dia melanggar janji kami. Kami tertawa lepas, berteriak bebas, dan bergerak tanpa batas. Kegiatan rutin yang selalu kami lakukan tanpa ada yang peduli.
Suatu ketika, setelah nasib
Sejak saat itu, aku hanya diam, dia pun begitu. Tanpa ada pertanyaan dan jawaban di antara kami. Tak ada lagi teriakan bebas, tawa lepas dan gerak tanpa batas dari kami. Semua menjadi membosankan. Aku mencintainya namun aku juga membencinya. Aku patah hati sebelum aku berhasil menyambung hati itu sendiri. Entahlah… apa arti mawar putih itu.
Mawar putih itu mengingatkanku pada
Dia tak juga mau memulai bicara, begitu pun aku. Kebisuan yang mungkin sudah bisa didengar oleh seekor gajah karena bukan mulut kami yang berkata namun hati kami. Aku tahu dia mencintaiku lebih dari sahabat. Mungkin dia juga tahu kalau aku selalu menunggu ucapan cinta darinya. Tapi mengapa aku harus menunggu terlalu lama? Aku bosan tapi aku tak pernah bisa berpaling. Aku tak tahu apa yang ada di benaknya.
Semua terjadi begitu cepat, aksi diam kami sudah berjalan lebih dari satu bulan. Aku semakin takut kehilangan dia, tapi aku juga tak akan mampu memulai bicara dengannya. Teringat lagi
17 Agustus 2008
Untuk Kamu,
Tak usah kamu bertanya
Untuk apa aku mengirim
Aku mencintaimu lebih dari sahabat.
Mungkin aku terlalu blo’on untuk bisa memahami rasa yang ku simpan selama ini, persahabatan yang telah lama terajut membuatku tak peka dengan semua yang ku rasakan.
Namun, ketika aku di dekatmu aku yakin rasa ini tak salah.
Kisah cinta yang basi!!! Menurutku. Tak adakah cerita yang lebih menarik? Atau paling tidak, tidak murahan seperti ini?
(maaf) sebenarnya aku muak dengan ini. Tapi, semakin aku muak, semakin aku tak mampu melepaskan namamu dari atribut hatiku.
Biarkanlah aku mencintaimu….
Meski (mungkin) kamu hanya menganggap ini
Maaf…
Dari sahabatmu…
* * *
17 Agustus 2008
Untuk Cintaku,
Ku tuliskan goresan hati ini ketika malam telah bergelayut manja di pelupuk mataku
Inginku menjadi bagian dari mimpi indahmu…
Ingin pula aku menjadi raja di hatimu…
Tidurlah engkau dengan nyenyak tanpa beban dan membawa kenangan kita. Tertawa lepas, berteriak bebas dan bergerak tanpa batas.
Maaf, aku mencintaimu lebih dari sekedar sahabat…
Telah lama aku merasakan ini, namun sungguh! Tak berani aku melanggar janji kita.
Semoga saja kamu juga merasakan apa yang aku rasakan…
Jika engkau telah terlelap, bawalah aku ke alam mimpimu. Karena, mungkin esok aku telah pergi sebelum engkau membuka mata…
Aku mencintaimu,
Cerpen by Ia Nariswan
hmnmmmmmmmmmmmm
ReplyDeletebagus tuh puisi nya
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletecritanya keren!
ReplyDeletesederhana, singkat tapi nusuk banget di hati.
salut.
keren keren