Kerjap Sekejap
Sedetik mungkin deskripsi yg terlalu lama untuk melukiskan berapa lama aku mengenalmu.
Tak sampai satu kedipan mata lebih tepatnya
Kumparan itu terlalu kuat
Sampai sulit aku mengelak
Seliar apapun gerak berontak
Ujungnya aku tetap menyerah telak
Dasar licik
Bagaimana bisa ini menjadi terlalu pelik?
Menatap ke sana aku tak kuasa
Berpaling ke sini,ah tak ada hati
Sementara kamu bermain drama dengan pemain lama
Tertawa-tawa dengan jenaka
Ah, sudahlah aku menonton dulu saja
Karena kenyataannya kamu memang selalu bisa membuatku jadi berbeda
Selalu berhasil menarik ujung bibirku naik lagi
Meski sedikit
Meski se-per-sekian detik
Bahkan dunia pun menyadari
Bahwa aku kemasukan setan gila tingkat tinggi
Karena jujur saja,segala tentangmu bisa membuatku senyum sendiri tiap menyongsong matahari pagi
***
Puisi oleh: Nisa Risti Mustikasari
Sedetik mungkin deskripsi yg terlalu lama untuk melukiskan berapa lama aku mengenalmu.
Tak sampai satu kedipan mata lebih tepatnya
Kumparan itu terlalu kuat
Sampai sulit aku mengelak
Seliar apapun gerak berontak
Ujungnya aku tetap menyerah telak
Dasar licik
Bagaimana bisa ini menjadi terlalu pelik?
Menatap ke sana aku tak kuasa
Berpaling ke sini,ah tak ada hati
Sementara kamu bermain drama dengan pemain lama
Tertawa-tawa dengan jenaka
Ah, sudahlah aku menonton dulu saja
Karena kenyataannya kamu memang selalu bisa membuatku jadi berbeda
Selalu berhasil menarik ujung bibirku naik lagi
Meski sedikit
Meski se-per-sekian detik
Bahkan dunia pun menyadari
Bahwa aku kemasukan setan gila tingkat tinggi
Karena jujur saja,segala tentangmu bisa membuatku senyum sendiri tiap menyongsong matahari pagi
***
Puisi oleh: Nisa Risti Mustikasari
Cinta memang akan selalu aneh...tapi kalau hanya jadi penonton apa gunanya cinta yang bersemi. lambat laun akan pupus sirna bersama tenggelamnya matahari.
ReplyDeleteTerkadang cinta tak butuh sekian detik,sebelum kelopak bekerjap pun denyut jantung mendetak duluan bagai genderang bertalu dan darah pun melaju desirnya... Kalaupun tak mampu kau peluk,biarlah tinggal dalam ruang imaji hati..yang dapat kau anggap seperti aftur hingga dapat mengepakkan sayapmu melesat ke langit cita...
ReplyDeletewaow,, sumpah puisinya keren banget..., pengalaman gw nih hahaha
ReplyDelete"Karena jujur saja,segala tentangmu bisa membuatku senyum sendiri tiap menyongsong matahari pagi"
ReplyDelete-Strangeman likes this-
thx semua komennya...:)
ReplyDeletetuh cha...keren kan...it's more than enough to publish Cha...!!
ReplyDeletesalute...go go go...
keren Cha...
-Tulus-
Kerjap itu apa?
ReplyDeletehilang bintang lebih bagus..
meuni hese euy masang puisi di dieu!
ReplyDeleteHuehuehuehuehue
Keren bgt puisinya.. pas bgt ama pengalamanku baru2 ini.. izin mengoleksi boleh gags?
ReplyDeleteraincoat : mkasi..
ReplyDeleteMengoleksi gmn?
D smpen dgn tetep nyantumin nama saya sbg pnulisny sh gpp..silakan ;)
Cool...!! Good Job!!
ReplyDelete@ nisa : makasiih,,, yup,, betul.. itu namanya mengoleksi,, kalo disimpen atau di publish trus ngaku2 buatannya sendiri baru itu namanya plagiat,, dan saya benci plagiator,, ;)
ReplyDelete