Sep 4, 2009

Satu Hari lagi Bersamamu

Satu hari
Dan hanya satu hari itu yang paling kuinginkan dalam hidupku
Tidak hari yang lain
Tidak saat yang lain
Hanya hari itu

Satu hari, Bu…
Cuma satu hari biasa...
Hari yang dimulai oleh suaramu membangunkanku
Hari dimana kita menghabiskan waktu sarapan berjam-jam
Dan hari dimana kau memaksaku untuk tetap tinggal bersamamu
Hari seperti hari-hari yang lalu
Hari yang tidak pernah kupikir akan kurindukan sebelumnya


Ibu,
Yang aku tahu aku tidak pernah utuh lagi
Hatiku terbawa mati saat kuantar kau pergi
Yang kutahu sulit bagiku untuk bangkit
Aku hidup…
Aku selesaikan apa pun yang ada di hadapanku
Aku menangkan apa yang harus kudapatkan
Namun aku tidak pernah utuh lagi..

Ibu,
Yang kurasakan ada lubang besar menarikku
Menghisapku hidup-hidup
Dan menelan semua semangat hidupku
Lubang itu semakin membesar
Sehingga apa pun yang kudapatkan
Apa pun yang kucapai
Dan siapa pun yang berjalan bersamaku
Tak cukup untuk untuk membuatku tetap hidup


Pernah kukatakan padamu aku akan memberimu pelangi
Dan mengukirkan mega terindah untukmu
Tapi jika ada satu hari lagi bersamamu…
Jika hanya ada satu hari lagi untuk menggenggam tanganmu
Aku hanya ingin duduk di sisimu
Aku hanya ingin berkata padamu..
Maafkan aku… maafkan aku tidak cukup sabar mendengarkanmu
Maafkan aku yang merasa tak punya cukup waktu untuk berbicara denganmu
Dan maafkan aku… karena tidak selalu ada di sisimu

Satu hari…
Cuma satu hari
Dan jika hari itu datang...
Aku tak butuh apa pun lagi...


***

Puisi oleh Isyana Agustina Siregar

10 comments:

  1. Saat pagi tiba, janganlah tunggu sore hari. Hanya hari ini anda hidup. Bukan kemarin yang telah membawa baik-buruknya hari ini, dan tidak ada esok hari yang memang belum datang. Yang ada hanya hari ini. Hari yang mataharinya menaungimu dan siangnya menjumpaimu adalah hari ini saja.

    Umurmu hanya satu hari. Maka abadikanlah hidupmu hari ini, dan seolah-olah anda dilahirkan hari ini dan mati hari ini. Saat itu anda tidak menyia-nyiakan hidup diantara kenangan masa lalu, diantara kegelisahan dan kesedihannya. Juga tidak hidup diantara kecemasan terhadap masa depan, hantunya yang mengerikan, dan perjalanannya yang menakutkan.

    Kepada hari ini sajalah arahkan konsentrasimu, perhatianmu kreatifitasmu, dan kerja kerasmu. Hari ini anda harus mengerjakan shalat yang khusyu’, membaca al-Quran dengan tadabbur, dan belajar dengan perenungan, dzikir dengan penuh kesadaran, seimbang dalam berbagai perkara, berakhlak baik, ridha terhadap bagian anda, memperhatikan penampilan dan tubuh anda, dan hidup bermanfaat bagi orang lain.

    Anda hidup hari ini dengan rasa senang dan bahagia, aman dan tenang, ridha dengan rezekimu, isterimu, anak-anakmu, tugasmu, rumahmu, ilmumu, dan jabatanmu.

    ReplyDelete
  2. Asstagfirllahalazim.

    Air mata ini tak mampu lg untuk d bendung, menetes dengan sendirinya, tak kuasa menahan haru.

    Ketika pikiran kembali ke masa lalu, tersadar bahwa sering kali saya menyakiti hati ibu.

    Sering kali meminta maaf,,
    Sering kali juga melakukan kesalahan yg sama.

    "Ibu,, maaf kn anakmu ini, yg jarang sekali membuat mu tersenyum.
    Aku sayang ibu"

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. kasih beliau sungguh tiada tara..mampu memaafkan setulus hati...

    terimas kasih udah comment yaaa..

    by isyana agustina siregar

    ReplyDelete
    Replies
    1. subhanallah...
      jika memang bisa terkabulkan 1 hari lagi bersama bunda...aq akan tukarkan dengan segala yang kumiliki...
      #izin copas ya..

      Delete
  5. satu hari tanpa seorang ibu rasanya tidak ada yang bisa kita perbuat .

    ReplyDelete