Sep 11, 2009

Pada Multazam, Arafah serta Raudlah

Ketika doa telah menjemputku
dan mengantarkan kegersangan jiwa menuju penziarahan.
Sebab percakapan dari qalbu ke qalbu tak lagi indah bagiku
hingga kesepian menghinggapi.
Akankah engkau menemuiku
pada tempat-tempat yang telah engkau janjikan?
Pada Multazam,
Arafah serta Raudlah.

Mengapa harus Multazam
Arafah serta Raudlah?
Jika menit-menit yang engkau tentukan adalah pengabdian
serta kerinduan terus memanggilmu.
Bukankah segala tempat serta suasana bagimu sama
Ketika aku menghamba.
tak perlu menanti doa menjemputku
kemudian mengantarkanku
pada Multazam,
Arafah serta Raudlah.


”Temuiku kapan saja, saat itu juga
ketika kerinduan memanggil.
Tak perlu menanti doa menjemputmu
mengantarkan pada Multazam,
Arafah serta Raudlah.”

Jangan lagi berharap menangis hanya di Multazam,
Arafah serta Raudlah.
Menangislah saat itu juga, saat kerinduan memanggil.

***


Ciputat, 01 Maret 2009
Puisi oleh Rien Zumaroh S.Pd.I

10 comments:

  1. salam persahabatan,teman gagas !
    ku suka puisi2 di sini,yang kusuka dari semua inspirasi di sini adalah puisi yang berjudul PADA ARAFAH,MULTAZAM,SERTA RAUDHOH karya Rien Zumaroh S.Pd.I Puisinya kok kayaknya nyantri banget.Hehe.
    salam kenal Q,Rana firdausi nuzulia
    sANTRI AL-MUNAWWARIYYAH

    ReplyDelete
  2. cinta itu indah v lebih indah cinta kepada allah

    ReplyDelete
  3. saya senang membica novel yang penulis'a hilda aprianti, semoga sukses lg berkarya"a.. ceita"a asik,seru, y gto dweh,

    ReplyDelete
  4. burung-burung trbang di pagi hari
    seakan hidup terasa damai
    tak terasa hari sudah pgi
    ingin ku ucapkan met pagi

    ReplyDelete

  5. Excellent Blog! I would like to thank for the efforts you have made in writing this post. I am hoping the same best work from you in the future as well. I wanted to thank you for this websites! Thanks for sharing. Great websites! Local Packers And Movers Bangalore

    ReplyDelete